Jakarta - Menanggapi spekulasi yang timbul akibat pembelian Motorola Mobility oleh Google, raksasa internet tersebut mengatakan bahwa perusahaannya tidak akan secara aktif terjun di bisnis hardware.
Seperti diketahui, setelah Google membeli Motorola, muncul kekhawatiran terutama di kalangan vendor ponsel yang menggunakan sistem operasi Android bahwa Google nantinya akan memproduksi handset sendiri.
Mungkin banyak yang meragukan, mustahil jika Google mengakuisisi Motorola sebagai salah satu pemimpin di industri hardware mobile namun tidak memanfaatkan potensi tersebut dengan maksimal.
Tapi Google seperti dilansir TG Daily, Jumat (21/10/2011) menyebutkan, pembelian Motorola bertujuan sebagai proteksi terhadap patennya, tidak lebih.
"Akuisisi Motorola oleh Google tidak harus membuat kami aktif memasuki bisnis hardware. Tidak berarti pula Motorola akan mendapat perlakuan istimewa," kata Head Android Andy Rubin dalam sebuah wawancara.
Meyakinkan vendor ponsel lain bahwa landscape di ranah ini tidak akan berubah signifikan, menjadi salah satu hal penting bagi Google saat ini. Pasalnya, ada banyak perusahaan yang memproduksi jutaan ponsel Android, dan dengan akuisisi Motorola, Google dinilai memiliki kekuatan dalam memproduksi handset Android sendiri.
Maka, merupakan keputusan strategis bagi Google untuk tidak memasuki bisnis hardware. Google sepenuhnya menyadari bahwa kompetisi sangat bagus, demikian juga dengan bisa merangkul banyak perusahaan lain yang mendukung platformnya.