Muhammad Nazaruddin, tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Jakabiring, Palembang, kembali menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi. Nazaruddin yang mengenakan batik biru tiba di Gedung KPK menjelang siang.
Sebelum diperiksa, Nazar kembali menyebut nama Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Wasekjen Demokrat Angelina Sondakh, terkait aliran dana wisma atlet yang mengalir ke DPR. “Anas. Ada yang lain juga seperti Angie. Saya akan ngomong apa adanya,” kata Nazaruddin di Gedung KPK, Rasuna Said, Jakarta, Rabu 12 Oktober 2011.
Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu mengatakan, ia mengetahui adanya aliran dana ke Anas, berdasarkan cerita dari Angie kepada dirinya. “Itu Bu Angie yang cerita,” ujarnya. Nazar berjanji akan menjelaskan siapa-siapa saja anggota DPR yang menerima jatah proyek wisma atlit.
“Saya akan jelaskan semua, tentang siapa yang menerima uang. Jangan dikorbankan dari segi politiknya, saya nggak mau,” kata Nazar. Sebelumnya, aliran dana wisma atlet diketahui mengalir ke sejumlah anggota dewan. Hal itu terungkap lewat pengakuan mantan anak buah Nazaruddin, Mindo Rosalina Manulang.
Rosa mengatakan, ia sudah membeberkan nama-nama anggota dewan penerima aliran dana wisma atlet. “Ada banyak, 5 orang. Sudah saya beberkan ke KPK,” ujar Rosa di Gedung KPK, Senin kemarin.
Soal keterlibatannya, Anas sudah membantahnya. Semua pernyataan Nazaruddin, termasuk lewat BlackBerry Messenger beberapa waktu lalu, kata Anas, tidak ada yang benar.