Jakarta: Harga emas pada perdagangan elektronik di Asia, Senin (7/11), tercatat naik cukup signifikan. Harga emas naik 1 persen lebih setelah politisi Yunani menyetujui kebijakan untuk membentuk pemerintahan koalisi. Sementara itu, kekhawatiran mengenai kelanjutan pemberian bantuan kepada Yunani memberikan sentimen positif kepada harga emas.
Outlook Eropa masih buruk setelah Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi menolak pemberian bantuan dari IMF. Kebangkrutan MF Global setelah melaporkan eksposure tinggi terhadap utang Uni Eropa juga memperkeruh sentimen terhadap aset berisiko. Pasar saat ini lebih memilih untuk mengoleksi aset yang safe haven, termasuk emas.
Harga emas spot naik 1,2 persen dan mencapai posisi US$ 1.774,38 per troy ons, yang merupakan posisi paling tinggi sejak 22 September lalu. Sementara harga emas berjangka NYmex untuk kontrak Desember naik ke posisi US$ 1.773,9 per troy ons, posisi tertinggi dalam enam setengah pekan.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan pergerakan harga emas masih cenderung konsolidasi untuk sementara. Pasar akan kembali menentukan apakah emas masih menjadi safe haven di tengah kondisi ekonomi global yang kembali dipenuhi ketidakpastian. Harga akan cenderung bergerak pada kisaran US$ 1.700 - US$ 1.775 per troy ons.